PARASEPA

PARASEPA

( Papan Rangkaian Seri-Paralel )

 

Tujuan                        : Membedakan rangkaian seri dan rangkaian parallel

Alat dan bahan:

Alat dan bahan yang digunakan adalah setereofoam, kertas asturo, beterai, lampu dop, lakban warna, selotip bening, jarum pentul dan cutter, dobel selotip, dan aluminium foil.

Dasar Teori

Parasepa merupakan media yang digunakan untuk menunjukkan model rangakaian seri dan paralel, menunjukkan kondisi lampu pada kedua susunan lampu tersebut (terang tidaknya lampu) bila dipasang seri maupun paralel dan cara merangkai lampu. Dengan alat ini diharapkan dapat memformulasikan perbedaan antara rangkaian seri dan paralel dan keadaan lampu pada kedua rangkaian tersebut.

Parasepa ini dilengkapi dengan baterai, kabel, lampu yang dirangkai sedemikian hingga seperti yang ditunjukkan oleh gambar.Keunikan alat ini adalat dibuat dengan menggunakan barang bekas.

  Capture7.JPG

Langkah kerja:

  • Potonglah Stereofoam dengan ukuran 36 cm x 27 cm, (lihat gambar 2)
  • Lubangilah stereofoam pada jarak 5 cm dari sisi bawah (sebagai tempat baterai) dengan ukuran 24,3 cm x 3,3 cm, (lihat gambar 2)
  • Lapisi stereofoam dengan kertas asturo (yang telah dilapisi dengan selotip bening) yang dilekatkan dengan menggunakan dobel selotip kemudian pada pinggir-pinggirnya di tutup dengan lakban warna,
  • Potonglah aluminium foil dengan lebar 1 cm, panjang ±40 cm, sebagai kabel,
  • Buatlah tempat lampu dari kertas asturo kemudian lampu dimasukkan ke dalam tempat tersebut,
  • Letakkan lampu-lampu tersebut diatas papan kira-kira berjarak 15 cm dari tempat baterai,
  • Hubungkan kedua ujung aluminium foil yang telah dihubungkan dengan lampu lalu hubungkan dengan kedua kutub baterai, dan rangkain siap dipakai.
  • Jumlah lampu bisa dtambah sesuai dengan kebutuhan